Aneka Minuman Tradisional
Indonesia adalah Negara yang kaya akan budaya dan alam. Keberagaman tersebut juga terlihat dari aneka minuman tradisional dari berbagai pelosok nusantara yang merupakan minuman khas dari daerah tersebut.
Bandrek, bajigur, sekoteng, wedang ronde, bir pletok, cendol, es doger merupakan minuman-minuman yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Di bawah ini beberapa minuman tradisional khas dari berbagai pelosok nusantara yang masih jarang terekspos.
Teh Talua
Es palu butung
Es Wedang Lombok
Es wedang lombok, sebenarnya diracik dari rempah-rempah tradisional khas Jawa seperti jahe, kayu manis, merica, dan serei. Cabe yang dimasukkan secara utuh ke dalam minuman, sebenarnya lebih berperan sebagai variasi yang menciptakan nuansa hangat, tak jauh berbeda dengan jahe. Bahan-bahan untuk membuat es wedang lombok adalah bahan tradisional Jawa jahe, kayu manis, merica, dan serei.
Masih banyak lagi minuman tradisonal yang berasal dari berbagai pelosok daerah. Beberapa juaga sudah diproduksi dalam bentuk serbuk dikemas sachet, seperti yang diproduksi oleh Cintek dengan produknya hanjuang.
Tags: aneka minuman tradisional, es palu butung, minuman khas makasar, minuman khas sumatra barat, minuman tradisional, nusantara, teh talua, wedang lombok |
Tuak manis minuman khas lombok


Tuak enau merupakan sejenis minuman tradisional yang banyak digemari oleh sebagian warga masyarakat Lombok Timur. Tuak ini selain rasanya manis, juga memberikan rasa segar pada tubuh. Pada Masyarakat Kelayu Selong, khususnya di Jalan Kebun Tatar Kelayu Selatan, minuman yang tidak beralkohol ini menjadi sumber pendapatan bagi sebagian warga setempat dan menjadi minuman jalanan.Untuk menemukan minuman penyegar yang biasa disebut tuak manis ini dapat ditemukan di pinggir jalan sepanjang Jalan Kebun Tatar Kelayu Selatan. Namun jadwal penjualannya hanya pada waktu pagi sekitar jam setengah sembilan dan sore hari menjelang malam. Hal ini sudah menjadi ketentuan dari para pedagang tuak manis, karena waktu pengambilan air enau di kawasan Kebun Tatar Kelayu Selong, yaitu pada jam 7 (tujuh) pagi) pagi dan pada jam 2 (dua) siang. Begutupun juga, air enau ini tidak boleh berlama-lama disiapkan di pinggir jalan karena rasanya akan cepat berubah menjadi masam manis.
Para pedagang tuak manis yang berjejer di sepanjang jalan ini , merekapun telah menyediakan tuak manis di dalam sebuah gentong plastik besar dan sebuah gelas kosong bagi pengunjung yang ingin langsung merasakan kesegaran minuman tradisional ini. Kecuali bagi pengunjung yang hanya datang membeli untuk dibawa pulang kerumahnya, para pedagang di sepanjang jalan ini telah menyiapkan kantong plastik .
Minuman trdisional dan masih alami ini, tentu beda harganya dengan minuman dari pabrik yang serba bermerek. Harga minuman tuak manis di kawasan ini hanya berkisar RP.1000 pergelas, sedangkan untuk satu bungkus palstik yaitu dengan harga Rp.5.000.
Bicara masalah manfaat dari tuak manis ini, seorang pedagang tuak manis (Uswatun, 37 tahun) di jalan kebun tatar ini mengatakan bahwa jika air tuak manis ini dikonsumsi secara rutin, selain menyegarkan badan, juga dapat menyembuhkan berbagai ragam penyakit, seperti penyakit kencing batu, kencing manis, dan juga dapat menetralisir racun di dalam tubuh. Selain itu, tuak manis ini juga dapat menguatkan jantung dan menjaga kondisi paru-paru agar tetap berfungsi dengan baik, serta dapat membantu menstabilkan kondisi empedu di dalam tubuh,
Selain hal di atas, sistem penyadapan atau cara memperoleh air enau, Jamal (43 tahun) seorang tukang sadap air enau menceritakan dengan ringkas kepada penulis pada saat ditemui oleh penulis ktika sedang mengantar air tuak pada seorang pedagang air enau. Iapun mengatakan bahwa dalam satu pohon enau, hanya dapat menghasilkan air tuak manis sekitar 1 liter. Untuk mendapatkan air enau atau air tuak manis, tandan yang akan disadap harus yang sudah memiliki mayang (bunga) jantan yang mulai mekar dan menghamburkan serbuk sari yang berwarna kuning.
Tandan ini mula-mula dipuku-pukul sampai memar selama beberapahari sampai mengeluarkan cairan putih yang rasanya manis. Tandan kemudian dipotong dan di ujungnya digantung tahang bambo atau wadah untuk menerima tetesan cairan putih itu. Setelah penyadapan selesai barulah cairan putih yang terasa manis itu akan diantar ke pedagang air enau di pinggir jalan.Dalam hal ini Jamal mengantarnya ke pedagang air enau yang sekaligus sebagai isterinya.
Selain itu, Jamal mengatakan bahwa untuk mengmbil air enau harus diperhatikan pohon enau ketika berbunga, yaitu harus yang sudah berbau harum atau mewangi. Kalau memang sudah berbau wangi berarti sudah siap untuk disadap airnya dengan mempergunakan tangga yang terbuat dari bambo panjang.
Aktifitas dari seorang Jamal yang berasal dari Kebon Tatar Kelayu Selatan Selong menekuni penyadapan air enau sudah lama. Iapun telah memulai pekerjaan ini sejak sembilan tahun lalu, dan melibatkan isterinya sebagai penjualnya.
Jamal selama menekuni pekerjaannya sebagai tukang sadap air enau, iapun mengakuinya kalau mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, termasuk membiayai kebutuhan sekolah anak tunggalnya yang sekarang sudakh duduk di bangku SMA. Namun untuk lebih meningkatkan taraf hidupnya, Jamal beserta dengan isterinya menyisihkan sebagian hasil sadapannya untuk dibuat jadi gula merah
lombok,desa penanggak
3_Desember_2015
Tuak manis minuman khas lombok


Tuak enau merupakan sejenis minuman tradisional yang banyak digemari oleh sebagian warga masyarakat Lombok Timur. Tuak ini selain rasanya manis, juga memberikan rasa segar pada tubuh. Pada Masyarakat Kelayu Selong, khususnya di Jalan Kebun Tatar Kelayu Selatan, minuman yang tidak beralkohol ini menjadi sumber pendapatan bagi sebagian warga setempat dan menjadi minuman jalanan.Untuk menemukan minuman penyegar yang biasa disebut tuak manis ini dapat ditemukan di pinggir jalan sepanjang Jalan Kebun Tatar Kelayu Selatan. Namun jadwal penjualannya hanya pada waktu pagi sekitar jam setengah sembilan dan sore hari menjelang malam. Hal ini sudah menjadi ketentuan dari para pedagang tuak manis, karena waktu pengambilan air enau di kawasan Kebun Tatar Kelayu Selong, yaitu pada jam 7 (tujuh) pagi) pagi dan pada jam 2 (dua) siang. Begutupun juga, air enau ini tidak boleh berlama-lama disiapkan di pinggir jalan karena rasanya akan cepat berubah menjadi masam manis.
Para pedagang tuak manis yang berjejer di sepanjang jalan ini , merekapun telah menyediakan tuak manis di dalam sebuah gentong plastik besar dan sebuah gelas kosong bagi pengunjung yang ingin langsung merasakan kesegaran minuman tradisional ini. Kecuali bagi pengunjung yang hanya datang membeli untuk dibawa pulang kerumahnya, para pedagang di sepanjang jalan ini telah menyiapkan kantong plastik .
Minuman trdisional dan masih alami ini, tentu beda harganya dengan minuman dari pabrik yang serba bermerek. Harga minuman tuak manis di kawasan ini hanya berkisar RP.1000 pergelas, sedangkan untuk satu bungkus palstik yaitu dengan harga Rp.5.000.
Bicara masalah manfaat dari tuak manis ini, seorang pedagang tuak manis (Uswatun, 37 tahun) di jalan kebun tatar ini mengatakan bahwa jika air tuak manis ini dikonsumsi secara rutin, selain menyegarkan badan, juga dapat menyembuhkan berbagai ragam penyakit, seperti penyakit kencing batu, kencing manis, dan juga dapat menetralisir racun di dalam tubuh. Selain itu, tuak manis ini juga dapat menguatkan jantung dan menjaga kondisi paru-paru agar tetap berfungsi dengan baik, serta dapat membantu menstabilkan kondisi empedu di dalam tubuh,
Selain hal di atas, sistem penyadapan atau cara memperoleh air enau, Jamal (43 tahun) seorang tukang sadap air enau menceritakan dengan ringkas kepada penulis pada saat ditemui oleh penulis ktika sedang mengantar air tuak pada seorang pedagang air enau. Iapun mengatakan bahwa dalam satu pohon enau, hanya dapat menghasilkan air tuak manis sekitar 1 liter. Untuk mendapatkan air enau atau air tuak manis, tandan yang akan disadap harus yang sudah memiliki mayang (bunga) jantan yang mulai mekar dan menghamburkan serbuk sari yang berwarna kuning.
Tandan ini mula-mula dipuku-pukul sampai memar selama beberapahari sampai mengeluarkan cairan putih yang rasanya manis. Tandan kemudian dipotong dan di ujungnya digantung tahang bambo atau wadah untuk menerima tetesan cairan putih itu. Setelah penyadapan selesai barulah cairan putih yang terasa manis itu akan diantar ke pedagang air enau di pinggir jalan.Dalam hal ini Jamal mengantarnya ke pedagang air enau yang sekaligus sebagai isterinya.
Selain itu, Jamal mengatakan bahwa untuk mengmbil air enau harus diperhatikan pohon enau ketika berbunga, yaitu harus yang sudah berbau harum atau mewangi. Kalau memang sudah berbau wangi berarti sudah siap untuk disadap airnya dengan mempergunakan tangga yang terbuat dari bambo panjang.
Aktifitas dari seorang Jamal yang berasal dari Kebon Tatar Kelayu Selatan Selong menekuni penyadapan air enau sudah lama. Iapun telah memulai pekerjaan ini sejak sembilan tahun lalu, dan melibatkan isterinya sebagai penjualnya.
Jamal selama menekuni pekerjaannya sebagai tukang sadap air enau, iapun mengakuinya kalau mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, termasuk membiayai kebutuhan sekolah anak tunggalnya yang sekarang sudakh duduk di bangku SMA. Namun untuk lebih meningkatkan taraf hidupnya, Jamal beserta dengan isterinya menyisihkan sebagian hasil sadapannya untuk dibuat jadi gula merah
lombok,desa penanggak
3_Desember_2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar